Minggu, 05 Desember 2010

SEBUAH JANJI


“Aaaaarrrrrrrrggggghhhh!!!!!!!!” teriakan panjang dan mengerikan itu akhirnya mengakhiri semuanya. Hening. Bayangan pergumulan dua orang tadipun tak lagi tampak. Hanya debaran jantungnya yang terasa cepat. “ Aku harus pergi dari sini, sebelum dia menemukanku. “ pikirnya. Perlahan dibukanya kain penyekat ruangan tempatnya bersembunyi. Menjaga langkah agar tak bersuara.


“Mirna….!!” suara berat itu memanggilnya lagi. Lembut belaian di pipinya membuatnya terpejam. Tangan tak nampak itu merambat turun membelai tengkuk dan memeluknya. “Aku memenuhi janjiku, untuk menjemputmu.” Tak akan ada yang berhak menahanmu disini. Karena kita akan bersama, selamanya.”


Dia membimbing Mirna menuju sebuah cahaya. Berjalan menyusuri sebuah lorong yang menyilaukan. Mirna menurut saat suara itu menyuruhnya memejamkan kedua matanya.
Terdengar bunyi sirene polisi meraung-raung. Ditemukan tiga mayat dengan perut terburai. Sepasang suami istri dan seorang anak adopsinya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar