Selasa, 12 April 2011

PERJALANAN

Suatu ketika di suatu hari yang lumayan terik,

Seorang bocah dengan sendal jepit butut dan baju lusuhnya menyusuri rangkaian demi rangkaian gerbong barang kosong yang teronggok di sisi selatan stasiun kota.

Binar mata sayunya penuh warna keceriaan, mulutnya komat kamit menyenandungkan lagu yang dia karang sekenanya dan kedua kepang rambutnya ikut bergerak seiring irama tubuh. Dia melompat masuk dari satu ruang gerbong ke gerbong lainnya. Kadang dia berhenti di antara dua rangkaian. Meletakkan kedua kakinya di baja pengunci rangkaian dan menggunakannya untuk berayun-ayun.

Lebih dari satu jam dia melakukan hal itu, sendirian. Namun kenikmatan itu jelas terpancar dari wajahnya yang menghitam terpapar sengatan Sang Surya.

Bocah kecil itu tidak pernah menyadari bahwa tempat bermainnya ini akan merefleksikan kehidupannya beberapa tahun ke depan

Bahwa

Hidupnya akan berubah persis seperti permainanya itu

Berpindah dari satu gerbong ke gerbong lain. Gerbong yang terasa pengap, panas dan kosong. Gerbong yang terkadang menjadi tempat orang membuang kotoran seenak jidat mereka sendiri dan seabreg lagi kejadian aneh yang bisa saja terjadi didalam gerbong barang ini.

Namun satu yang diketahui si bocah kecil ini, bahwa keceriaanya akan tetap membuatnya bahagia.

Satu hal yang dia dapati bahwa lagu yg dia karang sendiri itu adalah doa dan penyemangat yang mengangkat dia dari kepengapan dan kekosongan hati.

Dan akhirnya dia menyadari bahwa dia akan selalu menemukan pijakan kokoh lalu berayun ke keadaan yang lebih baik dari sebelumya dan menyongsong kehidupan baru penuh harapan yang telah ditakdirkan untuknya.

Perjalanan yang tidak mudah memang, tapi bocah kecil itu telah berhasil melaluinya....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar